cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
VA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 35 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015" : 35 Documents clear
KARAKTERISTIK MASJID MUHAMMAD CHENG HOO SURABAYA ANNAS R. H., AZWARD
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Indonesia pada abad ke 7 Masehi melakukan perdagangan dengan negeri Islam. Interaksi tersebut berpengaruh pada bentuk arsitektur bangunan masjid yang dibangun. Masjid di Indonesia pada umumnya mengadopsi masjid dari Timur Tengah dan ditambah dengan budaya lokal setempat. Tetapi masyarakat keturunan Cina yang beragama islam membangun masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya dengan arsitektur khas Cina. Rumusan masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah bentuk dan karakteristik bangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan triangulasi data dan informan review. Hasil penelitian menunjukkan bentuk bangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya memiliki arsitektur Cina dengan warna merah dan hijau yang mendominasi. Warna-warna yang menghiasi masjid memiliki makna harapan dan doa, dan kaligrafi yang menghiasi masjid memiliki warna yang beragam sehingga memperkuat arsitektur Cina pada bangunan masjid. Pat kwa, bubungan, genting, tiang, dan dinding Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya menjadi ciri khas bangunan masjid. Pat kwa adalah bagian bangunan yang menonjol karena berbentuk pagoda 8 sisi yang juga memiliki makna pada jumlah sisinya. Setiap bagian dari masjid tidak lepas dari arsitektur Cina yang melekat pada bangunan masjid. Kata Kunci: bentuk, karakteristik, Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya  Indonesian society in the 7th century AD to trade with Islamic countries. The interaction effect on the architecture of the mosque is built. Mosque in Indonesia generally adopt mosques of the Middle East and coupled with the local culture. But the Chinese people are Moslem build Muhammad Cheng Hoo Mosque Surabaya with typical Chinese architecture. The formulation of the problem to be solved in this study is the shape and characteristics of the buildings Muhammad Cheng Hoo Mosque Surabaya. This type of research is qualitative, with data collection techniques are observation, interviews, and documentation. Validity of the data is done by triangulation of data and informants review. The results showed the shape of buildings Muhammad Cheng Hoo Mosque Surabaya Chinese architecture with red and green colors dominate. Colors that adorn the mosque has a meaning of hope and prayer, and calligraphy adorning the mosque have a variety of colors so as to strengthen the architecture of China on mosque building. Pat kwa, ridge, tiles, beams, and walls Muhammad Cheng Hoo Mosque Surabaya is characteristic of the mosque building. Pat kwa is part of the building that stands out for its pagoda-shaped 8 side also has significance on the number of sides. Every part of the mosque can not be separated from Chinese architecture attached to the building of the mosque. Keywords: Forms, Characteristics, Muhammad Cheng Hoo Mosque Surabaya
PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL KAMPUS DI SURABAYA FADHLI, ACHMAD
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang program tanggung jawab sosial kampus, sehingga dapat mempromosikan program tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, melalui beberapa metode yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan terdiri dari sumber data primer, sekunder, dan tambahan. Teknik analisis data yang digunakan adalah: analisis SWOT. Perancangan Iklan Layanan Masyarakat ini menggunakan konsep perancangan dengan konsep kasual dengan tema “Surabaya”. Bentuk visualnya menampilkan ilustrasi karakter ikon Surabaya yaitu Suro, Boyo, dan Tugu Pahlawan dengan latar belakang ilustrasi foto anak jalanan. Kata Kunci: Iklan Layanan Masyarakat, Tanggung Jawab Sosial Kampus Di Surabaya. Abstract Created Public Service Advertising design about campus social responsibility programs, to promote this programs. This riset uses a descriptive qualitative method, through several methods such as interviews, observation, and documentation. Source of data used consists of primary data sources, secondary, and additional. The data analysis technique used is: SWOT analysis. Public Sevice advertising designing is made with a casual concept with "Surabaya" theme, visual displays is illustration character icon Surabaya, that character is Suro, Boyo and Tugu Pahlawan with background street children photo ilustrations. Keywords: Public Service Advertising, Campus Social Responsibility in Surabaya.
REDESAIN LOGO PADA PRODUK VINTAGE “LOVELI” WIDYA RISYA, AYUNIN
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logo lama adalah sebuah representasi dari produk lama yang dijual. Sebuah pengembangan riset mendalam citra logo lama “Loveli” tentang visualisasi bentuk kurang sesuai dengan produk yang dijual, dari hasil analisis tersebut kemudian mengembangkan logo yang sesuai dengan citra baru yang ingin ditonjolkan. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, dirumuskan permasalahan penting yang harus dipecahkan atau dijawab, yaitu mengenai analisis kekurangan logo lama, konsep logo baru yang sesuai dengan citra produk saat ini, dan pengaplikasian logo baru yang sesuai dengan citra produk saat ini. Pengembangan menggunakan teori R&D dengan delapan langkah yang dipilih yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi Desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, dan produksi massal. Hasil penelitian menyebutkan logo lama hanya terfokus pada pakaian vintage wanita, sehingga saat “Loveli” mengembangkan produk untuk laki-laki desain logo tidak dapat memvisualisasikan produk. Logo baru dari loveli adalah hasil dari pengolahan bentuk lingkaran dengan font dan gambar. Gambar disini yang diambil adalah sebagai ikon produk yaitu vintage people. Kesan pria dan wanita dengan tatanan rambut rapi menekankan bahwa produk yang dijual adalah era dahulu atau vintage. Font yang dipilih adalah pengpaplikasian dari font castellar yang mengesankan font bernuansa classy vintage. Ada 6 desain standart yang dicontohkan yaitu desain kop surat, map, amplop, kartu nama, stempel dan buku catatan. Sedangkan pada promotion tools terdapat 10 desain yaitu brosur, x-banner, poster, bendera, price tag, sticker, mug, paper bag, kaos, dan look book.Kata Kunci: Redesain, Logo, LoveliPrevious logo is a representation of old products being sold. An in-depth research development image of the old logo "Loveli" about the lack of visualization form in accordance with the product being sold, on the results of the analysis are then developed a logo in accordance with the new image you want highlighted. Based on the background of the problems outlined, formulated important problems to be solved or answered, namely the old logo deficiency analysis, the concept of a new logo that corresponds to the image of current products, and application of a new logo that corresponds to the image of the current product. Development using the theory of R & D with eight steps that is chosen is the potential and problems, data collection, product design, design validation, the revised design, product testing, product revision, utility testing, and mass production. The study says the old logo is only focused on women vintage clothes, so that when "Loveli" developing products for men logo design can not visualize the product. The new logo of Loveli is the result of processing forms a circle with fonts and images. Pictured here is taken as an iconic product that is vintage people. The impression of a man and a woman with their hair neatly emphasizes that the products sold are first or vintage era. The selected font is an application from castellar font, impressive font of classy vintage shades. There are six standard designs exemplified namely design letterhead, folders, envelopes, business cards, stamp and logbook. While the promotion tools which there are 10 designs brochures, X-banners, posters, flags, price tags, stickers, mugs, paper bag, t-shirts, and the look book.Key Words: Redesain, Logo, Loveli.
MASJID CHENG HOO SURABAYASENI BANGUNAN, ORNAMEN, DAN KALIGRAFI TITISARI, HERMITA
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran agama Islam di Nusantara terjadi karena efek samping dari perdagangan, lembaga pendidikan, dan perkawinan yang dilakukan para pendatang dari Arab, Gujarat, dan Cina. Kedatangan Laksamana Cheng Hoo beserta armada kapalnya dari Cina yang singgah di Indonesia memberikan pengaruh penyebaran agama Islam dan budaya Tiongkok. Masyarakat Indonesia kini mayoritas memeluk dan mempelajari agama Islam, dan membangun masjid sebagai tempat beribadah dan lembaga peradaban dan budaya masyarakat Islam, di masjid umat muslim beribadah bersama, akan tetapi pada Al Quran dan Assunah tidak terdapat aturan-aturan yang mengungkapkan secara detail dan jelas bentuk bangunan. PITI (Pembina Iman Tauhid Islam) di Surabaya membangun Masjid Cheng Hoo untuk mengenang Laksamana Cheng Hoo yang membawa pengaruh Islam dan budaya Tiongkok. Karena latar belakang tersebut, masalah yang dikaji dalam penelitian. (1) bagaimana seni bangunan dari Masjid Cheng Hoo Surabaya, (2) bagaimana ornamen Masjid Cheng Hoo Surabaya, (3)bagaimana kaligrafi Masjid Cheng Hoo Surabaya. Metode kualitatif digunakan sebagai dasar penelitian dengan rancangan deskriptif untuk mendeskripsikan seni bangunan, ornamen, dan kaligrafi yang terdapat pada Masjid Cheng Hoo Surabaya, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengetahui bahwa masjid yang menyerupai tempat ibadah Tri Dharma dibangun untuk mengenang Laksamana Cheng Hoo. Kombinasi kehadiran budaya Cina dan elemen Islam dalam seni bangunan, ornamen masjid dalam bentuk lukisan dan ukiran atau cetakan di lantai, pintu, jendela, dinding, kuda-kuda, dan langit-langit. Gaya kaligrafi Islam di Masjid Cheng Hoo seperti gaya kaligrafi Raihani masjid pada umumnya. Terdapat keunikan pada dinding yang ditimbulkan oleh gaya kaligrafi Raihani dikombinasikan dengan jendela melingkar seperti bangunan Cina dan terbuat dari besi. Pada papan masjid terdapat gaya kaligrafi Cina: Cursive Script (xingshu).Kata Kunci: Masjid Cheng Hoo, ornamen, kaligrafi, dan seni bangunan.The spread of Islam in the archipelago occur due to the side effects of commerce, educational institutions, and marriages were performed migrants from Arab, Gujarat, and China. The arrival of Admiral Cheng Hoo along with a fleet of ships from China were stopped in Indonesia gives influence the spread of Islam and the culture of China. Indonesia is now the majority society and learn to embrace Islam, and to build a mosque as a place of worship and institutions of civilization and culture of Islamic societies, in the mosque Muslims worship together. But the Quran and Assunah there are no rules in detail and clearly reveal the shape of the building. PITI (Trustees of Tawheed Islamic Faith) in Surabaya build Cheng Hoo Mosque to commemorate Admiral Cheng Hoo who brought Islam and the influence of Chinese culture. Because of this background, issues examined in the study. (1) How is the art of building Cheng Hoo Mosque Surabaya. (2) How is the ornaments Cheng Hoo Mosque Surabaya. (3) How is the calligraphy Cheng Hoo Mosque Surabaya. Qualitative methods are used as a basis to draft a descriptive study to describe the art of building, ornament, and calligraphy found in Cheng Hoo Mosque, with data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Results of this study, researchers knew that mosque resembles Tri Dharma place of worship was built in memory of Admiral Cheng Hoo. The presence combination of Chinese culture and Islamic elements in the art of building, mosque’s ornament in the form of paintings and carvings or mold on the floors, doors, windows, walls, easels, and ceiling. Islamic calligraphy style at Cheng Hoo Mosque like the style of calligraphy Raihani most mosques in general. On the wall there is a uniqueness posed by Rihani calligraphic style combined with a circular window looks like the Chinese buildings and made of iron. On board mosque there is also Chinese calligraphy-style: Cursive Script (xingshu).Keywords: Cheng Hoo Mosque, ornament, calligraphy, and architecture
ANALISIS ESTETIK KARYA TONI JA’FAR BERTEMA “BUILD THE HOUSE” TORIQ, ACHMAD
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Build the House merupakan tema utama dalam pameran tunggal karya Toni ja’far. Banyak hal yang belum terungkap, terkait dengan faktor konsep estetik, bentuk estetik dan banyak hal dibalik proses penciptaan karya. Dengan sudut pandang penelitian yang berbeda tentu akan menambah kekayaan praktik dan wacana seni rupa. Fokus dalam penelitian ini adalah; (1) Apa yang melatarbelakangi penciptaan karya Toni Ja’far?, (2) Bagaimana proses kreasi penciptaan karya Toni Ja’far bertema Build the House ?, (3) Bagaimana bentuk estetik karya Toni Ja’far bertema Build the House?. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis bentuk dalam diskriptif kualitatif. Pendekatan ini digunakan untuk mengungkap latar belakang penciptaan, proses kreasi, konsep idiom estetik serta digunakan untuk mengungkap proses kreasi dalam penciptaan karya Build the House. Kesederhanaan tema dan teknik dengan gaya ungkap simbolik menjadi ciri khas karya perupa, dengan mengeksplorasi bentuk-bentuk artistik yang begitu dominan dengan tekstur dan warna yang cenderung membumi. Jejak-jejak visual pengalaman emosional Toni Ja’far berhasil dihadirkan dari kesunyian dunia ide dalam bentuk karya Build the House.Kata Kunci: Konsep estetik, bentuk estetik, proses kreatif, makna.Build the House is a subject matter of the solo exhibition by Toni Ja’far. Many things are yet to be revealed. It is about the concept of aesthetic, aesthetic form and a lot of things behind the process of creation. Towards different points of view of the new research, it will certainly add to the wealth of the art practice and discourse.The focuses of this research are; (1) What is behind the creation of Toni Ja'far’s artworks ?, (2) How is the creative process of Toni Ja'far’s creations themed Build the House?, (3) How are the aesthetic forms of Toni Ja’far’s artworks themed Build the House ?This research uses analytical form of qualitative descriptive. The research approaches are used to reveal the background of creation, creation process, concept of aesthetic idiom and to reveal the creative process in the creation of works of Build the House. The simplicity theme and techniques with symbolic form style are the basic characteristic of the artist, by exploring the artistic forms which are so dominant with the textures and colors that tend to be very humble. The visual traces of Toni Ja’far’s emotional experience successfully presented from the silence world of ideas in the Toni Jafar’s artwork Build the House.Keywords: aesthetic consept, aesthetic form, creative process, mean.
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ILUSTRASI SECARA MANUAL DENGAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ILUSTRASI SECARA DIGITAL DWI WARDANA, PRAMUDYA
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambar ilustrasi yang dulunya hanya dibuat dengan menggunakan peralatan sederhana, kini mulai beralih menggunakan peralatan canggih seperti komputer. Dalam proses penciptaan gambar ilustrasi secara digital, selain dengan mempelajari aplikasi komputer, penting bagi seseorang untuk menguasai dasardasar dalam menggambar ilustrasi secara manual. Berdasar dari latar belakang tersebut, masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana hubungan kemampuan menggambar ilustrasi secara manual dengan kemampuan menggambar ilustrasi secara digital serta seberapa kuat hubungan antara keduanya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Data dalam peneletian diperoleh dari tugas menggambar ilustrasi baik secara manual maupun secara digital yang diberikan kepada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Jombang. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment. Setelah didapat angka korelasi, maka dilakukan uji hipotesis. Dari hasil analisis data tesebut didapat angka korelasi sebesar 0,890, yang berarti terdapat korelasi yang kuat. Dalam uji hipotesis dengan taraf signifikan 5% didapat r hitung 0,890> r tabel 0,334, sedangkan dengan taraf signifikan 1% didapat r hitung 0,890> r tabel 0,449. Hasil Uji hipotesis tersebut membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar ilustrasi secara manual dengan kemampuan menggambar secara digital. Sedangkan kekuatan hubungan dibuktikan dengan koefisien determinasi yang mempunyai sumbangan nyata (X ke Y) sebesar 79,21%. Kata Kunci: Menggambar, ilustrasi manual, ilustrasi digital.  Illustrations that were once only made using simple equipment, is now beginning to switch into using sophisticated and advanced equipments such as computer. In the process of creating digital illustrations using a computer, it is important for one to understand the basics in drawing illustration manually in addition to studying computer applications. Based on that background, the problems examined in this study is how about relationship between manual illustration drawing skills and digital drawing skills exists, and how strong the relationship between each other. This research is descriptive quantitative. The data were obtained from the task of drawing illustrations either manually or digitally that was assigned to the students of VIIth grade SMP Negeri 2 Jombang, in total of 32 students. Data were then analyzed using product moment correlation formula. Having obtained the correlation number, the hypothesis test is then conducted. From the analysis of the data, a correlation figure of 0.890 is obtained, which means that there is a strong correlation between the two. A hypothesis test with significance level of 5% obtained 0.890 count r> r table 0.334, in a 1% significance level obtained 0.890 count r> r table 0.449. The hypothesis test results prove that there is a significant relationship between the manual illustration drawing skill with digital illustration drawing skill. While how strong the relationship is evidenced by the coefficient of determination that has a real contribution (X to Y) of 79.21%. Keywords : Drawing, manual illustration, digital illustration.
ANALISIS KARYA SKETSA M. THALIB PRASODJOTAHUN 1983 SAMPAI 2008 ROUSHAN FIKRI, HELMY
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

M. Thalib Prasodjo (1931-2010) Lahir di Bojonegoro, 17 Juni 1931, sejak kecil M. Thalib Prasodjo sudahbercita-cita menjadi pelukis dan akhirnya menjadi sala satu diantara perupa yang memiliki peran terhadap senirupa modern Surabaya saat itu. Banyak di kalangan seniman mengenal dia sebagai pelukis sketsa alias sketser.Ini karena dia memang sering kali menghabiskan waktunya dengan berkeliling dari tempat ke tempat hanyauntuk membuat sketsa secara spontanitas. Sehingga dari kebiasaan tersebut M. Thalib Prasodjo menghasilkanbanyak sketsa-sketsanya memiliki unsur-unsur rupa yang menarik, dan tidak jarang dipamerkan ataupundikoleksi oleh kolektor, hal tersebut dikarenakan sketsanya memiliki unsur rupa yang unik seperti pada unsurtitik, garis, bidang, warna, komposisi serta tekniknya, sehingga hal tersebut menjadi karakteritiknya dan menjadifokus penelitian atau rumusan masalah yang dijawab pada penelitian ini. Berdasarkan masalah yang ada,penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan unsur-unsur rupa yangtampak dan tekniknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan keluarga M. Thalib Prasodjo danmurid-muridnya serta melakukan observasi. Untuk menjaga keabsahan data, dilakukan kegiatan trianggulasidata. Tahap analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan menarikkesimpulan/ verifikasi. Dari 41 sketsa-sketsa M. Thalib Prasodjo ditemukan beberapa tema meliputi objekobjekbagunan, figuratif, dan suasana. Dari sketsanya tersebut terdapat berbagai temuan tentang struktur visualmulai dari garis-garis yang cendrung linier dan ekspresif. Kemudian terdapat unsur titik yang berfungsi untukmengisi bidang/objek tertentu. Lalu terdapat unsur bidang yang geometris dan non-geomertis, serta ditemukanunsur warna yang lebih mengarah pada warna-warna monokromatik yaitu hitam dan putih. dan terakhir terdapatkomposisi yang sering ada pada sketsanya yaitu komposisi keseimbangan, penekanan, dan kesatuan. Selain daristruktur visual, juga ditemukan teknik yang cendrung diggunakan M. Thalib Prasodjo dalam membuat sketsanyaberupa teknik basah, dari bahan berupa tinta cina dan tanah liat dengan media kanvas atau kertas serta alat alatgambar yaitu kuas dan lidi/batang aren. Sehingga dari teknik dan struktur visual tersebut sketsanya lebihcendrung ke arah figuratif dan ekspresif.Kata Kunci: sketsa, struktur visual sketsa, teknik sketsaM. Thalib Prasodjo (1931-2010) Born in Bojonegoro, June 17, 1931, since childhood M. TalibPrasodjo has aspired to be a painter and eventually became sala one among the artists who have a role toSurabaya when modern art it. Many among the artists to know him as a sketch artist alias sketcher. This isbecause he was often spend their time wandering from place to place just to make sketches spontaneously. Sothat from these habits M. Thalib Prasodjo produced many sketches have visual elements of interest, and notrarely exhibited or collected by the collector, it is because the sketch has a unique visual elements such as theelements of points, lines , field, color, composition and technique, so that it becomes characteristic of, and thefocus of research or formulation problems are answered in this study. Based on the existing problems, theresearch was conducted in order to determine and describe the visual elements that appear and technique. Thisstudy used a qualitative approach with descriptive methods. Data collected by using the interview with M.Thalib Prasodjo family and his disciples as well as observation. To maintain the validity of the data, performeddata triangulation activity. The stage of data analysis used in this study include data reduction, data presentationand draw conclusions / verification. Of the 41 sketches M. Thalib Prasodjo found some themes include objectsbuildings, figurative, and atmosphere. From these sketches are the findings of visual structures ranging fromlines that tend to linear and expressive. Then there is the element of the point that serves to fill the field / object.Then there are elements of the field of geometric and non-geomertis, and found more color elements leads to amonochromatic colors such as black and white. and lastly there is a composition that often exist in the sketchthat the composition of the balance, emphasis, and unity. Aside from the visual structure, also found a techniquethat tends band is used M. Thalib Prasodjo in sketch form wet technique, from materials such as Chinese ink andclay with canvas or paper media as well as tools drawing tools, namely brushes and sticks / rods palm. So fromtechnical and visual structure of the sketch is more inclined towards the figurative and expressive.Key Words: sketch, visual structure sketch, sketching techniques
PERANCANGAN STICKER CATFIZ MESSENGER DI SURABAYA DWI YULIO, DICKY
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Catfiz adalah aplikasi messenger karya anak bangsa yang berlokasi di kota surabaya. Aplikasi inimemiliki fitur sticker chatting yang digunakan untuk menyampaikan emosi saat melakukan chatting. Desainsticker chatting yang terdapat pada aplikasi messenger biasanya bergambar tokoh kartun terkenal dan terkesanmonoton, oleh karena itu perancang ingin membuat suatu inovasi baru dengan membuat sticker chatting yangtidak biasa, karena sticker chatting yang dibuat terinspirasi oleh fenomena cabe – cabean yang berkembang dimasyarakat indonesia. Rumusan masalah dalam perancangan ini adalah (1) Bagaimana menyusun konsep desainsticker catfiz cabe – cabean (2) Bagaimana proses penciptaan desain sticker catfiz cabe – cabean (3) Bagaimanawujud desain sticker catfiz cabe – cabean. Tujuan dalam perancangan ini adalah untuk merubah sudut pandangmasyarakat indonesia yang memandang negatif fenomena cabe – cabean menjadi hal yang positif denganmenciptakan karakter Hot Chili yang menggambarkan sesosok gadis remaja yang centil, ceria, dan penuhsemangat.Metode perancangan yang digunakan adalah metode 5W1H yang berisi What, desain sticker yang akandibuat adalah desain berbentuk cabe merah, Why, karena sesuai dengan fenomena cabe – cabean yang terjadi dimasyarakat indonesia, Who, target pengguna sticker cabe – cabean adalah kalangan anak muda , When, stickercabe – cabean ini akan digunakan 2 – 5 tahun, Where, sticker cabe – cabean ini hanya bisa digunakan melaluiaplikasi catfiz messenger, How, tahapannya adalah pembuatan tumbnail sketch, rough layout, alternative,kemudian final.Emosi Hot Chili berisi Teriak memanggil, Make up, Berbisik, Mengantuk, Terpesona, Selfie, Lelah,Karaoke, Terkejut, Angel, Kabur, Devil, Menyerah, Tidur, Tak dihiraukan, OTW, Tersenyum dalam tangis,Menangis, Mendengarkan musik, Jatuh cinta, Senyum simpul, Terbakar amarah, and Bete.Kata Kunci: Perancangan, sticker chatting, catfiz messengerCatfiz is messenger appplication of indonesian artwork located in surabaya. This application has a stickerchat feature that is use to send emotion while chatting. Stickers design contained in the application chatmessenger usually famous cartoon and look monotonous, because the author want to creat a new idea bycreating a sticker chat unusual, because author creating a sticker chatting that inspiring by cabe – cabeanphenomenon in indonesian.The problem of this creation is (1) How to prepare a concept cabe – cabean catfiz sticker design. (2) Howto creat cabe – cabean catfiz sticker design. (3) How to shape cabe – cabean catfiz sticker design.The purpose of this design is to change the point of view indonesian people that sees the cabe – cabeannegative phenomenon into positive with create Hot Chili characters that can draw a sassy teenager girl, cheerfuland full of passio.Design method used 5W1H that contain What, what will design for sticker. Why, why do chili shapeselected. Who, who is the target of cabe –cabean sticker user. When, when will cabe – cabean sticker design beused. Where, where is cabe –cabean sticker will used. How, how to create cabe –cabean sticker.Hot Chili emoticon containe shouted call, Make up, whisper, sleeping, spellbound, selfie, tired, karaoke,shocked, angel, blurred, devil, give up, sleep, ignored, OTW, smile in the tears, crying, listening music, fallingin love, smile, angry, and boring.Keyword : Design, sticker chatting, catfiz messenger
TOKOH PEWAYANGAN DEWI SINTA SEBAGAI IDE PEMBUATAN KARYA KRIYA LOGAM UNTUK PENUNJANG INTERIOR RUANG TAMU RUMAH TINGGAL MAKSYUFAH BM., WARDHATUL
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah merupakan istana bagi pemiliknya, dapat dikatakan pula “Rumahku adalah surgaku”. Ruang tamu adalah ruangan yang sangat khusus dimana bisa menunjukkan jati diri pemiliknya, ruang tamu digunakan sebagai area transisi sebelum masuk ke dalam rumah. Dengan begitu ruang tamu harus ditata dengan sebaik-baiknya. Dengan ruangan yang indah, tataan yang rapi, bersih menarik membuat tamu akan merasa betah dan nyaman. Oleh karenanya, penulis menciptakan suasana yang berbeda dengan membuat karya logam sebagai penunjang interior ruang tamu rumah tinggal dengan motif yang khas, yaitu motif wayang. Untuk melestarikan budaya kesenian tradisional penulis mengangkat tokoh pewayangan wanita Dewi Sinta yang terkenal dalam cerita Ramayana. Dewi Sinta adalah Wanita yang sangat cantik penitisan Batari Sri Widowati, istri Batara Wisnu dan merupakan wanita yang sangat setia, jatmika (sopan santun), dan suci trilaksita (ucapan, pikiran, dan hati)nya. Figur Dewi Sinta dapat dijadikan teladan dan refleksi bagi kaum wanita lainnya, karena di zaman yang modern ini masalah wanita menjadi permasalahan yang penting, khususnya masalah moral. Nilai-nilai dari tokoh Dewi Sinta menginspirasi penulis untuk membuat karya kriya logam sebagai penunjang interior ruang tamu rumah tinggal. Penulis menggunakan metode ekplorasi dan tetap mempertahankan bentuk wayang sesuai pakem. Bahan yang digunakan adalah plat logam kuningan 0,3 mm dan 0,4 mm dengan menggunakan teknik yang telah dikuasai (Rancapan, endak-endakan, dan krawangan) dalam perwujudannya. Karya yang dibuat merupakan karya fungsional dan hiasan, yaitu karya lampu gantung (Kesucian Sinta), hiasan meja tamu (Kesederhanaan Sinta), karya cermin (Harga Diri Sinta), karya frame foto (Kesetiaan dan Cinta Kasih Sinta), karya kotak tissue (Suci ati, suci rupi, dan suci uni), dan karya toples (Jangan Mudah Terlena). Kata Kunci: Ruang Tamu, Wayang, Dewi Sinta, Kriya Logam House is a place for its owner, the other word is “My house is my heaven”. Living room is a special room which indicate the identity of the owner, living room is transition before entering further inside the house. So the living room should be arranged as well as possible. With clean, beautiful, and well arranged room make guests will feel comfortable. Therefore, the writer creates a different atmosphere with make metal as asupport for the interior living room with typical motif, wayang. To preserve traditional culture, the writer adapt pewayangan characters Dewi Sinta as a famous woman in the story of Ramayana. Dewi Sinta is a very beautiful woman reincarnation of Batari Sri Widowati, Vishnu’s wife and a woman who is very loyal, jatmika (manners) and holy trilaksita (speech, mind, and heart). Dewi Sinta figures can be used as a example and reflection for the other woman, because in this modern era women’s issues become important issues, espesially issue of morality. The values of Dewi Sinta inspire the writer for make a work of metal as supporting the interior living room. The writer uses exploration method and keep the shape of the wayang. The material used are metal plate of 0,3 mm and 0,4 mm by using techniques that has been mastered (rancapan, endak-endakan, and krawangan) in its from. The work is fungsional and decoration, it is chandelier (Purity Sinta), ornate coffe table (Simplicity Sinta), mirror (Dignity Sinta), photo frames (Loyalty and Love Sinta), tissue boxes (Holy ati, Holy rupi, and Holy uni) and jar (Don’t be Easily Distracted). Keywords: Living Room, Wayang, Dewi Sinta, Metal Craft
PEMBUATAN BUKU KOMIK SAWUNGGALING RAHMAT HIDAYAT, FEBI
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 03 (2015): Volume 03 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan perkembangan Kota Surabaya yang begitu cepat, membuat masayarakat terutama generasi mudanya melupakan legenda Sawunggaling yang merupakan cerita daerah asli nenek moyangnya. Kurangnya kepedulian terhadap cerita rakyat dari pemerintah maupun masyarakat menyebabkan beberapa cerita lokal menjadi asing bagi bangsanya sendiri terutama generasi mudanya. Dengan perkembangan zaman, Indonesia juga mau tidak mau ikut terseret dalam arus globalisasi yang dimana budaya asing dapat mudahnya masuk ke Indonesia. Banyaknya budaya asing yang menyerang generasi muda, mengakibatkan perubahan pola pikir remaja Indonesia. Banyaknya remaja yang mempelajari budaya luar negeri menganggap budaya asing lebih modern daripada budaya nenek moyang mereka sendiri. Efek negatifnya, maka semakin banyak banyak sekali kesenian dan budaya tradisional yang kurang poluler dikalangan generasi muda. Untuk itu penulis tertarik untuk membuat buku komik cerita legenda Sawunggaling yang dapat menarik kalangan remaja. Dari latar belakang ini, didapati rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana proses pembuatan buku komik “Sawuggaling”?, (2) Bagaimana deskripsi perwujudan buku komik “Sawunggaling”?. Pada penelitian ini menggunakan metode Penciptaan karya, jadi pembahasannya mengenai proses pembuatan komik dan hasil dari pembuatan buku komik. Proses pembuatan karya buku komik Sawunggaling sebagai dukungan pelestarian legenda yang ada di Surabaya adalah menentukan format komik, membuat sinopsis cerita, membuat karakter tokoh-tokoh dalam cerita Sawunggaling, membuat alur cerita, membuat ilustrasi hingga cover menggunakan software Manga Studio dan Photoshop dalam laptop atau PC. Hasil dari penciptaan/perancangan itu sendiri berupa buku komik berukuran A5 (14,8cm x 21,0cm) portrait dan berjumlah 46 lembar, dengan ini 1 lembar awal sebagai pembukaan, 2 lembar pengenalan karakter, dan 1 lembar belakang sebagai penutup, dan sisanya isi cerita dan ilustrasi. Kata Kunci: Legenda, Sawunggaling, Buku, komik, Desain, Pengenalan  By seeing the Fast development of Surabaya, people especially youth have forgotten the story of Sawunggaling which has been true legend from their predecessor. The less care of people and goverment makes these local legends has been ignored by them especially youth. Nowadays, Indonesian people have global life in all activities, this makes foreign culture easily absorbed by our people. Because of this phenomena, it gradually changes the mindset of Indonesian teenagers. Many of them learn much more foreign culture and think that it is more modern than the local one. Therefore, culture and art in Indonesia become so unpopular, mainly for youth. Because of this problem, the writer is interested in creating a comic about the legend of Sawunggaling which hopefully will raise in the interest of teenagers to read it. From this background, the writer finds the formulation of the problem as follows: (1) How is the process of creating a comic book of “Sawunggaling”?, (2) How is the description of the embodiment of comic book “Sawunggaling”?. This study uses the method of creating artwork, so the discussion will be about the process of making comic and the results of the book-making comic. The process of making the work of the comic book which has been a support for the preservation of the existing legends in Surabaya are determining the format of the comic, making a synopsis of the story, creating characters in the story Sawunggaling, plotting, making up a cover illustration using photoshop software and manga studio in a laptop or pc. The result of this work and design are in a form of comic book which has a measurement of A5 (14,8cmx21,0cm) portrait and the total is 46 sheets, then the 1st sheet will be introduction, 2st introduction of the character and the last 1 sheet as a conclusion, and the left sheets are story and illustration. Keywords: Legend, Sawunggaling, Book, Comic, Design, Introduction

Page 1 of 4 | Total Record : 35